Sejarah SOA
11.19
Hendra Setyawan
,
0 Comments
Sejarah SOA
Salah satu tema yang sangat menarik
dalam Association Certified Fraud Examiner
(ACFE) Annual Fraud Conference ke-14
di Chicago adalah diterbitkannya SarbanesOxley Act
(SOX atau SOA). Undang-undang ini
merupakan suatu terobosan dan sebagai reformasi
terbesar di USA khususnya dan dunia
pada umumnya bagi penilaian corporate governance
sejak diterbitkannya Securities Acts
of 1933 and 1934.
Undang-undang tersebut diprakarsai
oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan
Representative Michael Oxley (Ohio).
Undang-undang ini diterbitkan sebagai jawaban dari
Kongres Amerika Serikat terhadap
berbagai skandal pada beberapa korporasi besar seperti:
Enron dan kemudian diikuti oleh
WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth dan lain-lain, yang juga
melibatkan beberapa Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang termasuk dalam kelompok lima besar
"the big five" seperti:
Arthur Andersen, PWC, dan KPMG. Semua skandal ini merupakan contoh
yang tragis dan menyedihkan bagaimana
skema kecurangan (fraud schemes) berdampak
sangat buruk terhadap pemegang saham,
pasar, pegawai dan masyarakat dalam arti luas.
Dengan diberlakukannya undang-undang
Sarbanes Oxley 2002 yang ditandatangani
oleh Presiden George Walker Bush pada
30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa dampak
positif bagi berbagai profesi, antara
lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan
publik (KAP); perusahaan yang
memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk
direksi, komisaris, karyawan, dan
pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer);
pengacara yang berpraktik untuk
perusahaan publik; investor perbankan serta para analis
keuangan. Penerapan undang-undang
tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah
korporasi di Amerika Serikat. Dalam
tulisan ini akan dibahas tentang : apa saja yang diatur
dalam SOA dan bagaimana sanksi yang akan dijatuhkan jika
aturan-aturan dalam SOA dilanggar.
0 Response to "Sejarah SOA"
Posting Komentar